Translate

Kamis, 23 Juni 2011

Perencanaan Penilaian Program Bimbingan dan Konseling

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling tentunya meliputi beberapa hal di antaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Dalam hal ini ketigaal tersebut senantiasa saling berkaitan dan berkesinambungan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan, begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya peranan evaluasi pada pelaksanaan layanan bimbingan. Rencana program hanya dapat dibuktikan dengan evaluasi/penilaian untuk keberhasilan rencana kegiatan.
Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang dari makalah ini dengan judul “Perencanaan penilaian program bimbingan dan konseling”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu bagaimana perencanaan penilaian program bimbingan dan konseling ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Penilaian Program Bimbingan dan Konseling
Sebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangan kompetensi siswa, hasil-hasil layanan bimbingan dan konseling baik dinilai baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupun proses pelaksanaannya. Penilaian ini selanjutnya dapat dipakai untuk melihat keefektifan layanan di satu sisi dan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangannya di sisi lain.
1. Tujuan Penilaian Program
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu. demikian juga dengan evaluasi/penilaian. Tujuan dasar penilaian/evaluasi adalah untuk lebih memahami suatu program. Penilaian program dilaksanakan untuk memperbaiki usaha - usaha yang telah dilakukan, pertanggungjawaban, meneruskan, memperbaiki atau memberhentikan suatu program. Lebih rinci, tujuan penilaian/evaluasi program yaitu :
a. Memperbaiki program
b. Memberhentikan program
c. Memperbaiki pengajaran
d. Mengukur apakah program berbeda atau lebih baik
e. Menetapkan apakah program efektif/efisien
f. Menentukan tingkat dan jabatan pekerjaan yang diharapkan
g. Menentukan apakah biaya program murah/mahal
h. Membantu : anggota komite; memahami suatu program atau hasilnya, pembayar pajak, administrator, partisipan, kolega
Menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 13) ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.
Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.
2. Aspek-aspek yang Dievaluasi
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana kefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi kefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain :
a. Kesesuaian antara program dan pelaksanaan,
b. Keterlaksanaan program,
c. Hambatan-hambatan yang dijumpai,
d. Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar,
e. Respon siswa, personil sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan,
f. Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan dan hasil belajar,dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupan di masyarakat.
3. Penilaian Hasil Layanan
a. Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukan penilaian, dengan penilaian ini dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan dapat membawa dampak positif terhadap siswa yang mendapatkan layanan.
b. Penilaian ditunjukan oleh perolehan siswa yang menjalani layanan. Perolehan diorientasikan pada:
1) Pengentasan masalah siswa, sejauh manakan perolehan siswa menunjang bagi pengentasan masalahnya? Perolehan itu diharapkan dapat lebih menunjang terbinanya tingkah laku positif, khususnya berkenaan dengan masalah dan perkembangan diri siswa.
2) Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan dan keberhasilan belajar, konsep dirinyapun berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral.
c. Secara khusus focus penilaian diarahkan kepada berkembangnya :
1) Pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan masalah yang dibahas.
2) Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan.
3) Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara jelas mengacu pada kompetensi yang diaplikasikan siswa untuk pengentasan masalah yang dihadapinya dalam rangka kehidupan sehari-hari yang lebih efektif.
d. Penilaian dapat dilakukan melalui :
1) Format individual, kelompok dan atau klasikal.
2) Media lisan dan atau tulisan.
3) Penggunaan panduan dan atau instrument baku dan atau yang disusun sendiri oleh guru pembimbing.
e. Tahap-tahap penilaian meliputi :
1) Penilaian segera (laiseg), merupakan penilaian tahap awal yang dilakukan segera setelah atau menjelang diakhirnya layanan yang dimaksud.
2) Penilaian jangka pendek (laijapen), merupakan penilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu (atau lebih) jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan.
3) Penilaian jangka panjang (laijapang), merupakan penilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti satu semester.
4. Penilaian Proses Kegiatan
a. Penilaian dalam kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap proses kegiatan dan pengolahannya, yaitu terhadap :
1) Kegiatan layanan bimbingan dan konseling
2) Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
3) Mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam kegiatan
4) Pengelolaan dan administrasi kegiatan
b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh.
5. Kriteria Penilaian Program
a) Efektifitas : yang mengidentifikasi apakah pencapaian tujuan yang diinginkan telah optimal.
b) Efisiensi : menyangkut apakah manfaat yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai dari program publik sebagai fasilitas yang dapat memadai secara efektif.
c) Responsivitas : yang menyangkut mengkaji apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/keinginan, preferensi, atau nilai kelompok tertentu terhadap pemanfaatan suatu sumber daya.
6. Tahap Penilaian Program
Dalam mengevaluasi program terdapat tiga tahap rangkaian evaluasi program yaitu :
1. Menyatakan pertanyaan serta menspesifikasikan informasi yang hendak diperoleh,
2. Mencari data yang relevan dengan penelitian
3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan program tersebut.
7. Hambatan-Hambatan dalam Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling
a. Pelaksana bimbingan di sekolah tidak mempunyai waktu yang cukup memadai untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program BK.
b. Pelaksana bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang bervariasi baik ditinjau dari segi jenjang maupun programnya, sehingga kemampuannya pun dalam mengevaluasi pelaksanaan program BK sangat bervariasi termasuk dalam menyusun, membakukan dan mengembangkan instrumen evaluasi.
c. Belum tersedianya alat-alat atau instrument evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah yang valis, reliable, dan objektif.
d. Belum diselenggarakannya penataran, pendidikan, atau pelatihan khusus yang berkaitan tentang evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling pada umumnya, penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah
e. Penyelenggaraan evaluasi membutuhkan banyak waktu dan uang. Tidak dapat diragukan lagi untuk memulai mengadakan evaluasi tampaknya memerlukan baya yang cukup mahal dan perlu biaya yang banyak.
f. Belum adanya guru inti atau instruktur BK yg ahli dlm bidang evaluasi pelaksanaan peogram BK di sekolah. Sampai saat ini kebanyakan yg terlibat dlm bidang ini adalah dari perguruan tinggi yang sudah tentu konsep dan kerangka kerjanya tidak berorientasi kepada kepentingan sekolah.
g. Perumusan kriteria keberhasilan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan yang tegas dan baku belum ada sampai saat ini


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam merencanakan penilaian program bimbingan dan konseling ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam pelaksanaannya. Dalam merencanakan penilaian program BK yang dilakukan yaitu menentukan tujuan dari penilaian program itu sendiri, mengetahui aspek – aspek yang akan di evaluasi, melihat dari hasil penilaian layanannya, melakukan penilaian proses kegiatannya, membuat criteria penilaian programnya, memahami tahapan penilaian programnya, dan kemudian memahami hambatan – hambatan yang sering muncul dalam penilaian suatu program bimbingan dan konseling.
B. Saran
Bagi perencana penilaian program bimbingan dan konseling hendaknya memahami hal apa saja yang harus disiapkan dalam melakukan penilaian program bimbingan dan konseling ini sehingga dalam pelaksanaannya menjadi sukses dan dapat menghindari hambatan – hambatan yang sering muncul dalam pelaksanaan penilaian program bimbingan dan konseling.