Translate

Kamis, 31 Mei 2012

KONSEP DASAR BUDAYA

A.   PENGERTIAN BUDAYA

Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1.      Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.      M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.
3.      Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4.      Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5.      William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima oleh semua masyarakat.
6.      Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7.       Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media,
8.      Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

B.   KONTAK ANTAR BUDAYA
  1. Pengertian
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA / KAB (intercultural communication) adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya. Ketika komunikasi terjadi antara orang-orang berbeda bangsa, kelompok ras atau komunitas bahasa, komunikasi tersebut disebut komunikasi antar budaya. Jadi pada dasarnya KAB mengkaji bagaimana budaya berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi : apa makna pesan verbal dan nonverbal menurut budaya-budaya bersangkutan, apa yang layak dikomunikasikan, kapan mengkomunikasikannya, bagaimana cara mengkomunikasikannya (verbal dan nonverbal), dsb.
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA / KLB (cross-cultural communication) secara tradisional membandingkan fenomena komunikasi dalam budaya-budaya berbeda. Contoh bagaimana gaya komunikasi pria dalam budaya Amerika dan budaya Indonesia. Tetapi lambat laun KAB dan KLB sering dipertukarkan. Secara konvensional KAB lebih luas dan lebih komprehensif daripada KLB.
KOMUNIKASI ANTAR ETNIK (interethnic communication) adalah komunikasi yang terjadi antara kelompok orang yang ditandai dengan bahasa dan asal-usul yang sama. Oleh karena itu komunikasi antar etnik juga merupakan bagian dari KAB, sebagaimana juga komunikasi antar ras, komunikasi antar agama dan komunikasi antar gender. Dengan kata lain, komunikasi antar budaya lebih luas dari bidang-bidang komunikasi yang lainnya.
KOMUNIKASI ANTAR RAS adalah komunikasi yang terjadi pada sekelompok orang yang ditandai dengan ciri-ciri biologis yang sama. Secara teoritis 2 orang dari ras berbeda boleh jadi memiliki budaya (terutama ditandai dengan bahasa dan agama) yang sama. Secara implisit komunikasi antar ras juga mengandung dimensi komunikasi antar budaya, karena biasanya ras berbeda memiliki bahasa dan asal-usul berbeda. Kalaupun kedua pihak yang berbeda ras sejak lahir diasuh dalam budaya yang sama, potensi konflik tetap ada dalam komunikasi mereka, mengingat pihak-pihak bersangkutan menganut stereotip-stereotip tertentu (biasanya negatif) mengenai mitra komunikasinya yang berbeda ras itu.  Contoh, orang Amerika berkulit putih (nenek moyangnya berasal dari Eropa) dan orang Amerika berkulit hitam (nenek moyangnya berasal dari Afrika) telah hidup berdampingan di negara yang sama selama berabad-abad, tidak dengan sendiri komunikasi diantara mereka harmonis. Hingga sekarang mereka mempunyai potensi konflik yang tetap besar, mengingat mereka memiliki prasangka antar ras.
Selain pengertian yang berusaha mengaitkan antara komunikasi dan budaya, masih ada kajian lain yang juga sama dalam usaha untuk mengaitkan komunikasi dan budaya yaitu Komunikasi Internasional. Pendekatan umum dan dasar kedua bidang ini memang sulit dibedakan. Akan tetapi, jika komunikasi antarbudaya berlangsung pada tingkat budaya, dan komunikasi internasional berlangsung pada tingkat negara, yang berarti melewati batas-batas negara. Jadi ada kalanya komunikasi antar budaya identik dengan komunikasi antar bangsa, meskipun tidak selalu demikian. Masalahnya, sering sekelompok orang yang memiliki budaya yang sama (contoh, Indonesia dan Malaysia) dipisahkan oleh batas negara, sehingga bisa dikatakan komunikasi antara Indonesia dan Malaysia adalah komunikasi antar bangsa dalam suatu budaya yang sama. Sebaliknya, kelompok-kelompok orang dengan budaya-budaya berlainan boleh jadi terdapat di negara yang sama, seperti di Amerika Serikat dan Australia, sehingga komunikasi antarbudaya berlangsung di negara yang sama. Perbedaan lainnya adalah KAB lebih banyak menyoroti realitas sosiologis dan antropologis, sementara komunikasi antarbangsa lebih banyak mengkaji realitas politis.

  1. Faktor-faktor yang Mendukung Perkembangan Kontak Antar Budaya
Faktor-faktor yang mendorong perkembangan KAB dapat dilihat dari 4 segi:
a.      Segi Internasional
Telekomunikasi & transportasi. Kemajuan teknologi, khususnya di bidang komunikasi dan transportasi jelas membawa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Teknologi komunikasi dan transportasi telah menyatukan dunia dengan penduduk yang berbeda pandangan politik, sistem sosial dan kepercayaan. Komunikasi dan transportasi membawa bangsa-bangsa ke dalam “Era Globalisasi”. Meningkatnya teknologi komunikasi dan transportasi menciptakan suatu jaringan komunikasi dunia.
b.      Satelit
Satelit komunikasi ini memungkinkan jumlah manusia yang banyak dengan jarak yang berjauhan dapat dibujuk, diajarkan dan dihibur secara serentak dalam satu waktu yang sama.
c.       Kesadaran manusia
Kesadaran manusia dan bangsa akan adanya kesempatan dan kebutuhan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan kejiwaan, termasuk kebutuhan akan informasi. Dengan informasi orang dapat mengetahui apa yang telah, sedang dan akan terjadi di suatu masyarakat atau negara, serta dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki hidupnya.
Dengan berkurangnya hambatan-hambatan komunikasi, maka dunia seakan terdesak pada kebutuhan untuk mencapai saling pengertian antara sesama umat manusia. Peperangan yang terjadi mungkin saja disebabkan oleh kurang atau tidak adanya pengertian di antara pihak-pihak yang bertikai karena adanya kepentingan nasional, falsafah hidup, keinginan ataupun harapan-harapan pihak lainnya.
Sesuatu yang dianggap baik oleh suatu pihak belum tentu bernilai positif bagi yang lain dan bahkan sebaliknya
d.      Segi Domestik
Perubahan-perubahan di dunia internasional tentu saja membawa dampak perubahan kebudayaan di dalam negeri. Termasuk munculnya berbagai macam kelompok sub-budaya yang menyimpang dari kebudayaan dominan masyarakat.
Sub budaya adalah : suatu komunitas rasial, etnik, regional yang memperlihatkan pola-pola perilaku yang membedakannya dari sub-budaya lainnya dalam suatu budaya atau masyarakat yang melingkupinya.
Pada umumnya sub budaya terjadi karena adanya minoritas di dalam budaya.
Contoh sub budaya & dampak adanya perubahan internasional ke domestik :
Adanya persamaan hak untuk memperoleh pendidikan yang sama bagi masyarakat Indian di AS. Adanya kesempatan yang sama dalam menduduki jabatan pemerintahan untuk kulit hitam.
Akan tetapi, kontak-kontak baru ini seringkali menemui kegagalan atau tidak menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Masalah-masalah yang muncul tidak saja disebabkan perbedaan bahasa, pengertian tentang penggunaan waktu, pakaian, warna kulit, tetapi lebih mendalam dan kompleks karena menyangkut perbedaan nilai dan cara memandang kehidupan.
Contoh sub budaya & dampak adanya perubahan internasional ke domestik :
Adanya persamaan hak untuk memperoleh pendidikan yang sama bagi masyarakat Indian di AS. Adanya kesempatan yang sama dalam menduduki jabatan pemerintahan untuk kulit hitam.
Akan tetapi, kontak-kontak baru ini seringkali menemui kegagalan atau tidak menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Masalah-masalah yang muncul tidak saja disebabkan perbedaan bahasa, pengertian tentang penggunaan waktu, pakaian, warna kulit, tetapi lebih mendalam dan kompleks karena menyangkut perbedaan nilai dan cara memandang kehidupan.

C.   PERUBAHAN SOSIO-BUDAYA DAN EFEK PSIKOLOGISNYA
1.      Pengertian
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam struktur/ organisasi sosial masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Menurut para ahli, yang dimaksud dengan perubahan social budaya adalah sebagai berikut :
a.       Gillin dan Gillin
Perubahan sosial budaya adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan oleh perubahan pada kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat itu sendiri.
b.      Samuel Koenig
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
c.       Selo Soemardjan
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya.
d.      Kingsley Davis
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat.

e.       Mac Iver
Perubahan sosial budaya adalah perubahan dalam hubungan sosial atau perubahan terhadap keseimbangan sosial tersebut.

f.       William F. Ogburn
Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun non-material.

2.      Factor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan terdiri dari faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya Perubahan sosial dan budaya.
Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam maupun dari luar masyarakat. Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan social budaya.
a.       Kontak dengan kebudayaan lain. Masyarakat yang sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat. Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.
b.      Sistem pendidikan formal yang maju. Pada jaman modern sekolah semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahanperubahan pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru.
c.       Toleransi. Perubahan social budaya yang cepat akan terjadi pada masyarakat yang sangat toleran terhadap perbuatan atau masyarakat yang berperilaku menyimpang, baik yang positif maupun negatif, dengan catatan bukan merupakan pelanggaran hukum. Masyarakat yang memiliki toleransi cenderung lebih mudah menerima hal-hal yang baru.
d.      Sistem stratifikasi terbuka. Sistem pelapisan social terbuka pada masyarakat akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada individu untuk naik ke kelas sosial yang lebih tinggi melalui berbagai usaha yang diperbolehkan oleh kebudayaannya.
e.       Penduduk yang heterogen. Pada masyarakat yang heterogen atau masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang beragam akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang perubahan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat.
f.       Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan. Ketidakpuasan ini, baik dalam sistem kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan keamanan, akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistem yang ada dengan cara menciptakan sistem baru agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya.
g.      Orientasi ke masa depan. Umumnya masyarakat beranggapan bahwa masa yang akan datang berbeda dengan masa sekarang, sehingga mereka berusaha menyesuaikan diri, baik yang sesuai dengan keinginannya, maupun keadaan yang buruk sekalipun. Untuk itu, perubahan-perubahan harus dilakukan agar dapat menerima masa depan.
h.      Pandangan bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Terdapat suatu ajaran atau keyakinan di masyarakat yang menyebutkan bahwa yang dapat mengubah atau memperbaiki keadaan nasib manusia adalah manusia itu sendiri, dengan bimbingan Tuhan. Jika seseorang ingin berubah niscaya ia harus berusaha. Usaha ini ke arah penemuan-penemuan baru dalam bentuk cara-cara hidup atau pun pola interaksi di masyarakat.
Selain dari itu faktor-faktor yang bisa menghambat perkembangan di masyarakat dari perubahan social budaya diantaranya :
a.       Kurang berhubungan dengan masyarakat lain. Masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang.
c.       Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif.
d.      Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat. Dalam suatu masyarakat, selalu terdapat kelompok-kelompok yang menikmati kedudukan tertentu. Biasanya, dari kedudukan itu mereka mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu dan hak-hak istimewa.
e.       Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada. Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat.
f.       Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Di dalam masyarakat menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan.
g.      Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup). Prasangka seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia barat.
h.      Adat istiadat (kebiasaan). Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan cara berpakaian.

3.      Efek Perubahan Sosial Budaya
Adanya perubahan sosial budaya secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.
a.       Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi.
b.      Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan sosial budaya dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan.
Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.

Perubahan social budaya juga memunculkan sikap kritis pada individu. Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak memengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau memengaruhi nilai dan norma yang benar maka sikap masyarakat akan negatif.
Perhatikan peta konsep di bawah