A.
KOMPONEN-KOMPONEN
PENILAIAN PROGRAM BK
Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen
program bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Guna
memudahkan konselor dalam mengevaluasi jalannya program bimbingan dan
konseling, konselor perlu mengetahui komponen-komponennya terlebih dahulu.
Menurut Sukardi (2008: 97) lingkup evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah mencakup empat komponen,
yaitu:
1.
Komponen peserta didik (input)
Untuk
mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling maka
pemahaman terhadap peserta didik
(konseli) yang mendapat bimbingan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman
mengenai raw-input (peserta didik)
perlu dilakukan sedini mungkin, dengan pemahaman terhadap raw input dapat dipakai mempertimbangkan hasil pelaksanaan program
bimbingan dan konseling bila dibandingkan dengan produk yang dicapai.
2.
Komponen program
Evaluasi
program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus disesuaikan dengan
pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan konseling. Kegiatan
operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya disusun dalam suatu
sistematika yang rinci, diantaranya:
a.
Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan
konseling
b.
Kriteria keberhasilan pelayanan
bimbingan dan konseling
c.
Lingkup pelayanan bimbingan dan
konseling
d.
Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling
e.
Hubungan antara kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling dengan kegiatan luar sekolah
f.
Metode dan teknik layanan bimbingan dan
konseling
g.
Sarana pelayanan bimbingan dan konseling
h.
Evaluasi dan penelitian pelayanan
bimbingan dan konseling.
3.
Komponen proses pelaksanaan bimbingan
dan konseling
Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak faktor yang
terlibat yang perlu dievaluasi, diantaranya meliputi:
a.
Organisasi dan administrasi program
pelayanan bimbingan dan konseling
b.
Petugas pelaksana atau personel (tenaga
professional) dan bukan professional
c.
Fasilitas dan perlengkapan, fasilitas
yang dibutuhkan misalnya:
1)
Fasilitas teknis, seperti inventori, tes
dan sebagainya
2)
Fasilitas fisik seperti ruang kerja
konselor, ruang konseling dan sebagainya
3)
Perlengkapan, seperti meja, kursi filing
cabinet dan sebagainya.
d.
Anggaran biaya
Anggaran biaya
yang perlu dipersiapkan adalah pos-pos seperti: honorarium pelaksana, pengadaan
dan pemeliharanaan sarana fisik dan perlengkapan, biaya operasional.
4.
Komponen hasil pelaksanaan program (output)
Untuk
mendapatkan gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan
dan konseling di sekolah dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan untuk
mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah harus dilihat dalam diri siswa yang memperoleh pelayanan bimbingan dan
konseling itu sendiri. Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a.
Pandangan para lulusan tentang program
pendidikan yang telah ditempuhnya
b.
Kualitas prestasi bagi para lulusan
c.
Pekerjaan, jabatan atau karir yang
dijalaninya
d.
Proporsi lulusan yang bekerja dan belum
kerja
Menurut Sufi (http://ahnafsufi.blogspot.com/2009/02/beberapa-konsep-dasar-dalam-bimbingan-konseling.htm,
di unduh 18 Maret 2011) melalui model penilaian Stufflebeam’s untuk
membangun kerangka penilaian tentang bimbingan konseling, maka jenis penilaiannya
akan terdiri dari minimal tiga kategori/jenis yaitu : (1) penilaian program
bimbingan yang meliputi evaluasi konteks dan evaluasi input, dan (2) penilaian
proses kegiatan bimbingan meliputi evaluasi proses layanan dan (3) penilaian
hasil layanan meliputi evaluasi hasil layanan.
Sementara itu, menurut Yusuf (2009: 107)
menyatakan bahwa ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan
bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses
dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana keefektifan layanan bimbingan dilihat
dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh
informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang
dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
a.
Kesesuaian
antara program dengan pelaksanaan
b.
Keterlaksanaan
program
c.
Hambatan-hambatan
yang dijumpai
d.
Dampak
layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
e. Respon siswa, personil sekolah,
orangtua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan.
f. Perubahan kemajuan siswa dilihat
dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan,
dan hasil belajar dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada
studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Menurut
Winkel (2004: 823) evaluasi atau penilaian diadakan melalui peninjauan terhadap
hasil yang diperoleh setelah siswa atau orang muda lain berpartisipasi penuh
dalam kegiatan bimbingan dan melalui peninjauan terhadap rangkaian kegiatan itu
sendiri dalam berbagai aspeknya. Peninjauan evaluative yang pertama memusatkan
perhatian pada efek-efek yang dihasilkan, sesuai dengan aneka tujuan bimbingan,
dan dikenal dengan nama evaluasi produk atau evaluasi rendemen. Peninjauan
evaluative yang kedua memusatkan perhatian pada berbagai aspek dari kegiatan
bimbingan yang mendahului tercapainya efek, termasuk tujuan-tujuan bimbingan
dan dikenal dengan nama evalausi proses. Evaluasi produk dan evaluasi proses
bersifat komplementer, yaitu saling melengkapi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
secara umum komponen-komponen penilaian program bimbingan dan konseling yakni
pada proses dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Namun secara
keseluruhan terbagi dalam empat komponen, yaitu:
1. Komponen peserta didik (input)
Untuk
mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling, evaluasi
terhadap peserta didik (klien) juga penting dilakukan. Sebaiknya untuk
melakukan pemahaman terhadap peserta didik dilakukan sedini mungkin, hal ini
dapat digunakan untuk mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan
konseling.
2. Komponen program bimbingan dan
konseling
Evaluasi
program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus disesuaikan dengan
pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan konseling.
3. Komponen proses pelaksanaan program
bimbingan dan konseling
Penilaian
proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauhmana keefektifan layanan
bimbingan dilihat dari prosesnya. Adapun beberapa faktor pengelolaan yang perlu
dievaluasi, yaitu:
a.
Organisasi dan administrasi program
pelayanan bimbingan dan konseling
b.
Petugas pelaksana atau personel (tenaga
professional) dan bukan professional
c.
Fasilitas dan perlengkapan, fasilitas
yang dibutuhkan misalnya:
d.
Anggaran biaya
e. Kesesuaian antara program dengan
pelaksanaan program
f. Keterlaksanaan program
g. Hambatan-hambatan yang dijumpai
selama pelaksanaan
h. Dampak layanan bimbingan terhadap
kegiatan belajar mengajar
i.
Respon
siswa, personil sekolah, orangtua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan.
j.
Perubahan
kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian
tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar dan keberhasilan siswa setelah
menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di
masyarakat.
4. Komponen hasil pelaksanaan program
bimbingan dan konseling.
Penilaian
hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan
dilihat dari hasilnya. Sedangkan untuk mengetahui gambaran tentang keberhasilan
dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus dilihat dalam
diri siswa yang memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri.
Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a.
Pandangan para lulusan tentang program
pendidikan yang telah ditempuhnya
b.
Kualitas prestasi bagi para lulusan
c.
Pekerjaan, jabatan atau karir yang
dijalaninya
d.
Proporsi lulusan yang bekerja dan belum
kerja
B.
PENILAIAN
LAYANAN KEGIATAN BK
Penilaian hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang meliputi Layanan
Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan
Penguasaan/ pembelajaran, Layanan Konseling Perorangan/ Individu, Layanan
Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan Konsultasi, Layanan
Mediasi dapat dilakukan melalui:
1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu
penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling
untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
2)
Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN),
yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan)
setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/ kegiatan terhadap peserta
didik.
3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG),
yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester)
setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling
diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik (Kurniawan & Sugiyo, 2008.
KESIMPULAN
Berdasarkan
berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat komponen
penilaian program BK, yaitu:
1. Evaluasi peserta didik
2. Evaluasi program BK
3. Evaluasi proses pelaksanaan Program
BK
4. Evaluasi hasil pelaksanaan program
BK
Selain
itu, penilaian layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui laiseg,
laijapen, laijapan.
SARAN
Adapun
beberapa saran yang dapat disampaikan penulis, antara lain:
1. Bagi konselor, sebaiknya perlu
memperhatikan kondisi siswanya di sekolah. Karena siswa merupakan sasaran
layanan BK.
2. Untuk dapat melakukan evaluasi
secara maksimal, konselor juga perlu memahami komponen-komponen penilaian
program BK.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan,
Kusnarto & Sugiyo. 2008. Penyusunan
Program dan Penilaian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (handout).
Semarang.
Sukardi,
Dewa Ketut & Desak P.E.N.K. 2008. Proses
Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel,
W.S. & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan
dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf,
Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
Sufi, Ahnaf. 2009. Beberapa Konsep Dasar Dalam Bimbingan
Konseling. (http://ahnafsufi.blogspot.com/2009/02/beberapa-konsep-dasar-dalam-bimbingan-konseling.htm,
di unduh 18 Maret 2011)
2 komentar:
Manfaat evaluasi itu apa ya?😂
Manfaat evaluasi itu apa ya?😂
Posting Komentar