Translate

Minggu, 03 Juni 2012

KOMPONEN PENILAIAN PROGRAM BK DAN PENILAIAN LAYANAN BK

 A.       KOMPONEN-KOMPONEN PENILAIAN PROGRAM BK
Penilaian merupakan langkah penting dalam manajemen program bimbingan. Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Guna memudahkan konselor dalam mengevaluasi jalannya program bimbingan dan konseling, konselor perlu mengetahui komponen-komponennya terlebih dahulu.
Menurut Sukardi (2008: 97) lingkup evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah mencakup empat komponen, yaitu:
1.      Komponen peserta didik (input)
   Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan dan konseling maka pemahaman  terhadap peserta didik (konseli) yang mendapat bimbingan dan konseling penting dan perlu. Pemahaman mengenai raw-input (peserta didik) perlu dilakukan sedini mungkin, dengan pemahaman terhadap raw input dapat dipakai mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling bila dibandingkan dengan produk yang dicapai.
2.      Komponen program
     Evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan konseling. Kegiatan operasional dari masing-masing pelayanan hendaknya disusun dalam suatu sistematika yang rinci, diantaranya:
a.       Tujuan khusus pelayanan bimbingan dan konseling
b.      Kriteria keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling
c.       Lingkup pelayanan bimbingan dan konseling
d.      Rincian kegiatan dan jadwal kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
e.       Hubungan antara kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan luar sekolah
f.       Metode dan teknik layanan bimbingan dan konseling
g.      Sarana pelayanan bimbingan dan konseling
h.      Evaluasi dan penelitian pelayanan bimbingan dan konseling.
3.      Komponen proses pelaksanaan bimbingan dan konseling
     Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak faktor yang terlibat yang perlu dievaluasi, diantaranya meliputi:
a.       Organisasi dan administrasi program pelayanan bimbingan dan konseling
b.      Petugas pelaksana atau personel (tenaga professional) dan bukan professional
c.       Fasilitas dan perlengkapan, fasilitas yang dibutuhkan misalnya:
1)      Fasilitas teknis, seperti inventori, tes dan sebagainya
2)      Fasilitas fisik seperti ruang kerja konselor, ruang konseling dan sebagainya
3)      Perlengkapan, seperti meja, kursi filing cabinet dan sebagainya.
d.      Anggaran biaya
Anggaran biaya yang perlu dipersiapkan adalah pos-pos seperti: honorarium pelaksana, pengadaan dan pemeliharanaan sarana fisik dan perlengkapan, biaya operasional.
4.      Komponen hasil pelaksanaan program (output)
   Untuk mendapatkan gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan untuk mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus dilihat dalam diri siswa yang memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a.       Pandangan para lulusan tentang program pendidikan yang telah ditempuhnya
b.      Kualitas prestasi bagi para lulusan
c.       Pekerjaan, jabatan atau karir yang dijalaninya
d.      Proporsi lulusan yang bekerja dan belum kerja
Menurut Sufi (http://ahnafsufi.blogspot.com/2009/02/beberapa-konsep-dasar-dalam-bimbingan-konseling.htm, di unduh 18 Maret 2011) melalui model penilaian Stufflebeam’s untuk membangun kerangka penilaian tentang bimbingan konseling, maka jenis penilaiannya akan terdiri dari minimal tiga kategori/jenis yaitu : (1) penilaian program bimbingan yang meliputi evaluasi konteks dan evaluasi input, dan (2) penilaian proses kegiatan bimbingan meliputi evaluasi proses layanan dan (3) penilaian hasil layanan meliputi evaluasi hasil layanan.
Sementara itu, menurut Yusuf (2009: 107) menyatakan bahwa ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
a.       Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
b.      Keterlaksanaan program
c.       Hambatan-hambatan yang dijumpai
d.      Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
e.    Respon siswa, personil sekolah, orangtua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan.
f.    Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Menurut Winkel (2004: 823) evaluasi atau penilaian diadakan melalui peninjauan terhadap hasil yang diperoleh setelah siswa atau orang muda lain berpartisipasi penuh dalam kegiatan bimbingan dan melalui peninjauan terhadap rangkaian kegiatan itu sendiri dalam berbagai aspeknya. Peninjauan evaluative yang pertama memusatkan perhatian pada efek-efek yang dihasilkan, sesuai dengan aneka tujuan bimbingan, dan dikenal dengan nama evaluasi produk atau evaluasi rendemen. Peninjauan evaluative yang kedua memusatkan perhatian pada berbagai aspek dari kegiatan bimbingan yang mendahului tercapainya efek, termasuk tujuan-tujuan bimbingan dan dikenal dengan nama evalausi proses. Evaluasi produk dan evaluasi proses bersifat komplementer, yaitu saling melengkapi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum komponen-komponen penilaian program bimbingan dan konseling yakni pada proses dan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Namun secara keseluruhan terbagi dalam empat komponen, yaitu:
1.      Komponen peserta didik (input)
Untuk mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling, evaluasi terhadap peserta didik (klien) juga penting dilakukan. Sebaiknya untuk melakukan pemahaman terhadap peserta didik dilakukan sedini mungkin, hal ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
2.      Komponen program bimbingan dan konseling
Evaluasi program pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah harus disesuaikan dengan pola dasar pedoman operasional pelayanan bimbingan dan konseling.
3.      Komponen proses pelaksanaan program bimbingan dan konseling
Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauhmana keefektifan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya. Adapun beberapa faktor pengelolaan yang perlu dievaluasi, yaitu:
a.       Organisasi dan administrasi program pelayanan bimbingan dan konseling
b.      Petugas pelaksana atau personel (tenaga professional) dan bukan professional
c.       Fasilitas dan perlengkapan, fasilitas yang dibutuhkan misalnya:
d.      Anggaran biaya
e.       Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan program
f.       Keterlaksanaan program
g.      Hambatan-hambatan yang dijumpai selama pelaksanaan
h.      Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar
i.        Respon siswa, personil sekolah, orangtua dan masyarakat terhadap layanan bimbingan.
j.        Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
4.      Komponen hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
     Penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektifan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Sedangkan untuk mengetahui gambaran tentang keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah harus dilihat dalam diri siswa yang memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Aspek-aspek yang bisa dilihat terutama:
a.       Pandangan para lulusan tentang program pendidikan yang telah ditempuhnya
b.      Kualitas prestasi bagi para lulusan
c.       Pekerjaan, jabatan atau karir yang dijalaninya
d.      Proporsi lulusan yang bekerja dan belum kerja

B.     PENILAIAN LAYANAN KEGIATAN BK
Penilaian hasil kegiatan pelayanan  Bimbingan dan Konseling yang meliputi Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan/ pembelajaran, Layanan Konseling Perorangan/ Individu, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok, Layanan Konsultasi, Layanan Mediasi dapat dilakukan melalui:
          1) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
          2)      Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/ kegiatan terhadap peserta didik.
        3) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik (Kurniawan & Sugiyo, 2008.
      
      KESIMPULAN
   Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat empat komponen penilaian program BK, yaitu:
      1.      Evaluasi peserta didik
      2.      Evaluasi program BK
      3.      Evaluasi proses pelaksanaan Program BK
      4.      Evaluasi hasil pelaksanaan program BK
      Selain itu, penilaian layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan melalui laiseg, laijapen, laijapan.
      SARAN
      Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan penulis, antara lain:
     1.      Bagi konselor, sebaiknya perlu memperhatikan kondisi siswanya di sekolah. Karena siswa merupakan sasaran layanan BK.
      2.      Untuk dapat melakukan evaluasi secara maksimal, konselor juga perlu memahami komponen-komponen penilaian program BK.

 DAFTAR PUSTAKA
 Kurniawan, Kusnarto & Sugiyo. 2008. Penyusunan Program dan Penilaian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (handout). Semarang.
Sukardi, Dewa Ketut & Desak P.E.N.K. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel, W.S. & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press.
Sufi, Ahnaf. 2009. Beberapa Konsep Dasar Dalam Bimbingan Konseling.  (http://ahnafsufi.blogspot.com/2009/02/beberapa-konsep-dasar-dalam-bimbingan-konseling.htm, di unduh 18 Maret 2011)

2 komentar:

Jeannauntung mengatakan...

Manfaat evaluasi itu apa ya?😂

Jeannauntung mengatakan...

Manfaat evaluasi itu apa ya?😂