Translate

Rabu, 10 Oktober 2012

PROPOSAL PENELITIAN SURVEY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PROPOSAL PENELITIAN
Nama            : Lilik Maryanto
NIM              : 1301408032
Jurusan        : Bimbingan dan Konseling

       A.      JUDUL
“Pelaksanaan Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Di SMP Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2010/2011

       B.       LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan sebagai suatu sistem. Layanan bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi permasalahan – permasalahan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang baik. Dengan demikian bimbingan dan konseling menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, seorang konselor sekolah membutuhkan kegiatan pendukung yang dapat mendukung kegiatan bimbingan konseling. Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dimaksudkan agar konselor lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi siswa. Kegiatan pendukung tersebut meliputi aplikasi instrumentasi bimbingan konseling, penyelenggaran himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data data yang akurat yang dihadapi oleh klien.
Dalam pelaksanaannya konselor memiliki Pola dasar bimbingan dan konseling yang pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan istilah Pola Pelayanan BK 17+. Pola Pelayanan ini meliputi pengetahuan wawasan bimbingan dan konseling, bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung. Dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling terdapat suatu layanan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi.
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Aplikasi instrumentasi ini dilaksanakan untuk mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Dalam melaksanakan layanan pendukung aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, konselor dituntut untuk memiliki suatu rancangan yang matang mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pada tahapan evaluasi. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa juga akan berjalan dengan baik pula, kemudian melalui proses evaluasi juga akan dapat  diketahui bagaimana jalannya kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dibeikan kepada siswa apakah telah mencapai hasil yang efektif.
Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran konselor disekolah dalam melaksanakan layanan pendukung berupa aplikasi instrumentasi sangatlah penting mengingat kebutuhan siswa akan bimbingan tidak hanya dalam kegiatan belajar akademik saja, namun juga dari segi psikis juga dibutuhkan siswa dalam mengentaskan masalah yang dihadapi. Masalah merupakan hal yang sangat kompleks, apabila suatu masalah yang dialami individu dibiarkan saja tanpa ada penanganan yang khusus, maka dapat berakibat jangka panjang bagi diri individu yang bermasalah. Oleh karena itu pelaksanaan aplikasi instrumentasi ini sangat penting, karena dapat mengetahui permasalahan apa saja yang dialami oleh siswa, dan dengan tindak lanjut tentunya dapat meringankan dan menyelesaikan masalah yang dialami siswa.
Berdasarkan deskripsi di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan aplikasi instrumentasi sebagai kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang. Maka dari itu, perlu dilkakukan penelitian survey dengan judul “PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.”


       C.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diambil suatu rumusan masalah, yaitu:
1.        Bagaimana perencanaan pelaksanaan aplikasi instrumentasi  bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang ?
2.        Bagaimanakah pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang ?
3.        Kendala/hambatan apa saja yang ada dalam pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang ?

       D.      TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari hasil penelitian ini yaitu :
1.        Untuk mengetahui perencanaan pelaksanaan aplikasi instrumentasi  bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang
2.        Untuk mengetahui pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang
3.        Untuk mengetahui kendala/hambatan yang ada dalam pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang

Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini yaitu:
1.        Manfaat praktis
a.    Bagi peneliti, penelitian ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk terjun kelapangan secara langsung guna mengaplikasikan teori yang telah diterima di dalam bangku perkuliahan guna memperdalam pemahaman peneliti terhadap mata kuliah survey permasalahan bimbingan dan konseling itu sendiri.
b.    Bagi pihak sekolah, memeberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan layanan bimbingan dan konseling guna mempermudah dalam proses konseling. Dan untuk mendukung layanan bimbingan dan konseling dengan sistem yang baik sehingga layanan bimbingan dan konseling ini bisa dilaksanakan dengan lebih komprehensif.
2.        Manfaat Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, manfaat dari penelitian survey ini adalah hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi terhadap pelaksanaan aplikasi instrumentasi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, serta sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk melaksanakan aplikasi instrumentasi dalam layanan bimbingan dan konseling yang lebih baik dikemudian hari.

E.      KAJIAN PUSTAKA
1.        Pengertian Aplikasi Instrumentasi
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:315) Aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang klien, keterangan tentang lingkungan yang lebih luas, pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen baik dengan tes maupun non tes. Dikenal dengan istilah (P.1)
Sedangakan yang ditulis Ifdil (dalam http://konselingindonesia.com) menjelaskan bahwa aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Penyelenggaraan aplikasi instrumentasi adalah untuk mengungkapkan dan mengumpulkan berbagai data dan keterangan yang diperlukan dalam bimbingan dan konseling dimanfaatkan sejumlah instrumen baik test maupun non test, unuk mengngkap kondisi pribadi. Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung  mulai dari perencanaan program, penetapan inidividu, menetapkan materi layanan, sebagai  bahan evaluasi dan pengembangan program.

2.        Materi Aplikasi Instrumentasi Bimbingan Konseling
Materi aplikasi ini terdiri dari empat bidang bimbingan yaitu aplikasi instrumentasi untuk bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, serta aplikasi bimbingan karir.
1)   Aplikasi instrumentasi dalam bidang pribadi meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan karakteristik dan kondisi pribadi siswa, yaitu tentang :
a)         Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa terhadap tuhan YME
b)        Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis siswa yang terjadi pada diri siswa
c)         Pengenalan tentang kekuatan diri seperti tingkat kecerdasan, bakat dan minat serta penyaluran dan pengembangannya
d)        Pengenalan tentang kelemahan diri dan upaya penngulangannya
e)         Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri
f)         Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat
2)   Aplikasi instrumentasui dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan karakteristik dan kondisi hubungan sosial siswa, yaitu tentang :
a)         Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan produktif
b)        Kemampuan bertingkah laku berhubungan sosial (di rumah, sekolah dan masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku
c)         Hubungan dengan teman sebaya dirumah, sekolah dan masyarakat
d)        Pemahaman pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah
e)         Pengenalan dan mengemalkan pola hidup sederhana, sehat dan berygotong royong
3)   Aplikasi Instrumentasi dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan kemampuan dan kegiatan belajar siswa yaitu tentang :
a)         Tujuan belajar dan latihan
b)        Sikap dan kebiasaan belajar
c)         Kemampuan keterampilan teknis belajar
d)        Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien dan produktif
e)         Penguasaan materi pelajaran dan latihan / keterampilan
f)         Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fiisik, sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan sekitar
g)        Orientasi belajar di sekolah
4)   Aplikasi Instrumentasi dalam bimbingan karier meliputi kegiatan pengunngkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan pilihan karier siswa, yaitu tentang :
a)         Pilihan dan latihan keterampilan
b)        Orientasi dan informasi pekerjaan/karier, dunia kerja dan upaya memperoleh penghasilan
c)         Orientasi dan informasi lembaga-lembaga keterampilan sesuai dengan pilihan pekerjaan dan arah pengembangan karier
d)        Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan arah pengembangan karier
3.        Tujuan Aplikasi Instrumentasi
Tujuan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling yaitu dimaksudkan mengumpulkan data dan keterangan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, keterangan tentang lingkungan yang termasuk didalamnya (informasi pendidikan dan jabatan). Pengumpulan data dan keterangn ini dilakukan dengan berbagai instrumen baik tes maupun non test.
Tujuan dilaksanakannya aplikasi Instrumentasi dilihat dari tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu:
1)   Umum
Diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien.
2)        Khusus
Terkait dengan fungsi-fungsi konseling  yang didominasi oleh fungsi pemahaman. Dengan diperolehnya pemahaman, maka dapat diwujudkan fungsi pencegahan dan pengentasan. Dilain sisi, maka akan diperoleh juga fungsi pengembangan dan pemeliharaan.

4.        Instrumentasi Teknik Tes dan Non Tes
a)      Teknik tes
Cronbach (1984) mengatakan penggunaan test seperti yang dimaksudkan ini adalah untuk memajukan pemahaman diri. Disamping itu ia menyebutkan penggunaan-penggunaan lain test, yaitu untuk maksud-maksud klasifikasi, evaluasi dan modivikasi program atau perlakuan, dan penyelidikan ilmiah.
Test berguna untuk mengevaluasi bagaimana hasil suatu perlakuan yang diterapkan. Dalam penyelidikan ilmiah banyak sekali digunakan test untuk memperoleh data sahih dan andal mengenai variable-variabel yang diteliti hubungan hubungannya.
            b)      Teknik Non Tes
Beberapa teknik non-tes dalam pengumpulan data:
1)        Observasi
Yaitu pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang sedang diteliti. “ pengamatan “ tidak sama dengan melihat, sebab melihat hanya dengan menggunakan penglihatan (mata), sedang dalam istilah pengamatan terkandung makna bahwa dalam melakukan pemahaman terhadap subjek yang diamati dilakukan dengan menggunakan panca indra.
2)        DCM (Daftar Cek Masalah)
DCM adalah daftar yang berisi sejumlah kemungkinan masalah yang pernah atau sedang dihadapi oleh individu atau sekelompok individu. DCM berfungsi untuk:
a.    Membantu individu menyatakan masalah yang pernah atau sedang dihadapi
b.    Mensistematisasi masalah yang dihadapi individu atau kelompok
c.    Memudahkan analisis dan pengambilan keputusan dalam penyusunan program bimbingan
d.   Memberi kemudahan bagi konselor dalam menetapkan individu-individu yang perlu mendaat perhatian khusus
3)        Interview/Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab lisan yang dilakukannya secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Pada umumnya interview dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagai pencari data (interviewer) pihak yang lain sebagai sumber data (interviewee) dengan memanfaatkan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar.
4)        Angket dan Skala Psikologi
Angket yaitu sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis tentang data factual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh responden. Sedangkan skala psikologi sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis tentang konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu seperti: tendensi agresivitas, kecemasan, persepsi dan motivasi.
5)        Sosiometri
Yaitu teknik untuk memetakan relasi daya tarik dan daya tolak antar anggota dalam suatu kelompok. Sosiometri untuk mengumpulkan data tentang dinamika keompok dan mengetahui popularitas seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun teman bermain.

5.        Komponen Aplikasi Instrumentasi
a)    Instrument
Yang perlu diperhatikan adalah: (1) materi yang hendak diungkapkan, (2) bentuk instrument yang hendak digunakan.
b)   Responden
Adalah orang yang mengerjakan instrument baik tes maupun non-tes melalui pengadministrasi yang diselenggarakan oleh Konselor.
c)    Pengguna instrument
Konselor sebagai pengguna hasil instrument digunakan dalam melaksanakan layanan konseling. Untuk tes psikologis Konselor dapat  bekerjasama dengan psikolog (kolaborasi professional).

6.        Operasionalisasi Aplikasi Instrumentasi
Operasionalisasi dari aplikasi instrumentasi ini meliputi 7 tahap, antara lain:
a)    Perencanaan
Menetapkan objek  yang akan diukur, menetapkan subjek, menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan fasilitas, menyiapkan kelengkapan administrative.
b)   Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi instrumentasi, mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi, mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah penggunaan hasil intrumen.
c)    Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur, melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi.
d)   Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar analisis, melakukan asanalisis dan menafsirkan hasil analisis.
e)    Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan tindak lanjut.
f)    Pelaporan
Menyusun laporan aplikasi instrumentasi, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

       F.      METODE PENELITIAN
1.        Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 97) variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variable, yaitu pelaksanaan aplikasi instrumentasi.
2.        Jenis Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode diskriptif survei dimana penelitian survey sendiri adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisoner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji hipotesis.
3.        Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:55).  Sedangkan Sutrisno Hadi (2004:71) bahwa populasi merupakan semua individu untuk siapa kenyataan – kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan.
Dalam penelitian ini populasinya adalah sejumlah konselor di SMP se-Kota Semarang yang setidaknya memiliki ciri-ciri/sifat khas yang sama.
4.        Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:58). Dengan kata lain sampel adalah sebagian objek penelitian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling pada pada populasi dari penelitian.




       G.      Metode Pengumpulan Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 151) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk memperoleh data – data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan - kesimpulan yang ditarik akan salah pula Suharsimi Arikunto (2002: 152).

1.    Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang–barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2002: 151). Metode dokumentasi merupakan cara memperoleh data dengan jalan menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen dan catatan harian. Dalam penelian ini, peneliti menggunakan metode dokumen untuk memperoleh data tentang hasil laporan kegiatan program pendukung aplikasi instrumentasi yang telah dilakukan sebelumnya guna mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dan kendala apa saja yang dialami selama ini.

2.    Metode wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan baik langsung maupun tidak langsung yang terarah pada tujuan tertentu. Hidayah (1998:32)
Dalam melaksanakan kegiatan wawancara, dalam penelitian kali ini digunakan pedoman wawancara. Berikut ini merupakan kisi- kisi pengembangan instrument pelaksanaan aplikasi instrumentasi yang mengacu pada teori yang diambil.

       H.      Validitas dan Reliabilitas
1.        Validitas
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2002 : 145 ). Teknik uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Rumus validitas instrumen menggunakan uji validitas isi yaitu, dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2006:272). Secara teknik pengujian validitas isi dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dimana dalam kisi-kisi nantinya terdapat variable yang akan diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Untuk lebih lanjut pengujian validitas butir-butir instrument dilakukan dengan dikonsultasikan dengan ahli.
2.        Raliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dan dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002 : 154). Teknik uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas internal yaitu dengan cara menganalisis data dari satu kali pengetesan.

       I.       Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan rumus persentase:
            P = n : N  x 100 %
Keterangan :
            P          =  persentase
            n          =  Skor nyata
            N         =  Skor Ideal
Untuk pengorganisasian dan menganalisis data kuantitatif sehingga dapat memberikan gambaran yang teratur tentang keadaan suatu subjek peristiwa, maka data kuantitatif  dipresentasikan.




1 komentar:

Masakan mengatakan...

kisi-kisi wawancaranya gimana ya mas ? bs dipostkan ?
terima kasih