DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROPOSAL
PENELITIAN
Nama : Lilik
Maryanto
NIM :
1301408032
Jurusan :
Bimbingan dan Konseling
A. JUDUL
“Pelaksanaan
Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Di SMP Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”
B.
LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam
proses pendidikan sebagai suatu sistem. Layanan bimbingan merupakan bantuan kepada individu
dalam menghadapi permasalahan – permasalahan yang dapat timbul dalam hidupnya.
Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa
lebih berkembang ke arah yang baik. Dengan demikian bimbingan dan konseling menjadi bidang layanan khusus dalam
keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga – tenaga ahli dalam bidang tersebut.
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, seorang konselor sekolah membutuhkan
kegiatan pendukung yang dapat mendukung kegiatan bimbingan konseling.
Kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling dimaksudkan agar konselor lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta masalah
yang dihadapi siswa.
Kegiatan
pendukung tersebut meliputi aplikasi instrumentasi bimbingan konseling,
penyelenggaran himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih
tangan kasus.
Dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data – data yang akurat yang dihadapi oleh klien.
Dalam
pelaksanaannya konselor memiliki Pola dasar bimbingan dan konseling yang pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dikenal dengan istilah
Pola Pelayanan BK 17+. Pola Pelayanan
ini meliputi pengetahuan wawasan bimbingan dan
konseling, bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung. Dalam
kegiatan layanan bimbingan dan konseling terdapat suatu layanan pendukung yaitu aplikasi instrumentasi.
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya
pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument
tertentu. Aplikasi instrumentasi ini dilaksanakan untuk mengumpulkan data
tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non-tes. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan
konseling.
Dalam
melaksanakan layanan pendukung aplikasi instrumentasi
bimbingan dan konseling, konselor dituntut untuk memiliki suatu rancangan yang matang mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan hingga pada tahapan evaluasi. Dengan adanya
perencanaan yang baik, maka dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada siswa juga akan berjalan dengan baik pula, kemudian melalui proses
evaluasi juga akan dapat diketahui
bagaimana jalannya kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dibeikan
kepada siswa apakah telah mencapai hasil yang efektif.
Realitas di lapangan, menunjukkan bahwa peran
konselor disekolah dalam melaksanakan layanan pendukung berupa aplikasi
instrumentasi sangatlah penting mengingat kebutuhan siswa akan bimbingan tidak
hanya dalam kegiatan belajar akademik saja, namun juga dari segi psikis juga dibutuhkan
siswa dalam mengentaskan masalah yang dihadapi. Masalah merupakan hal yang
sangat kompleks, apabila suatu masalah yang dialami individu dibiarkan saja
tanpa ada penanganan yang khusus, maka dapat berakibat jangka panjang bagi diri
individu yang bermasalah. Oleh karena itu pelaksanaan aplikasi instrumentasi
ini sangat penting, karena dapat mengetahui permasalahan apa saja yang dialami
oleh siswa, dan dengan tindak lanjut tentunya dapat meringankan dan
menyelesaikan masalah yang dialami siswa.
Berdasarkan
deskripsi di atas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan
aplikasi instrumentasi sebagai kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang. Maka dari itu,
perlu dilkakukan
penelitian survey dengan judul “PELAKSANAAN
APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP SE-KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.”
C.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas maka
diambil suatu rumusan masalah, yaitu:
1.
Bagaimana perencanaan
pelaksanaan aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling di
SMP se-Kota Semarang ?
2.
Bagaimanakah
pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota
Semarang ?
3.
Kendala/hambatan
apa saja yang ada dalam pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling
di SMP se-Kota Semarang ?
D.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari
hasil penelitian ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui perencanaan
pelaksanaan aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling di
SMP se-Kota Semarang
2.
Untuk mengetahui pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan
konseling di SMP se-Kota Semarang
3.
Untuk mengetahui kendala/hambatan yang ada dalam pelaksanaan aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling di SMP se-Kota Semarang
Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini yaitu:
1.
Manfaat
praktis
a.
Bagi
peneliti, penelitian ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk terjun
kelapangan secara langsung guna mengaplikasikan teori yang telah diterima di
dalam bangku perkuliahan guna memperdalam pemahaman peneliti terhadap mata
kuliah survey permasalahan bimbingan dan konseling itu sendiri.
b.
Bagi
pihak sekolah, memeberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan
layanan bimbingan dan konseling guna mempermudah dalam proses konseling. Dan
untuk mendukung layanan bimbingan dan konseling dengan sistem yang baik sehingga
layanan bimbingan dan konseling ini bisa dilaksanakan dengan lebih
komprehensif.
2.
Manfaat Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan,
manfaat dari penelitian survey ini adalah hasil dari penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi terhadap pelaksanaan aplikasi instrumentasi dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, serta sebagai bahan
pertimbangan dan evaluasi untuk melaksanakan aplikasi instrumentasi dalam
layanan bimbingan dan konseling yang lebih baik dikemudian hari.
E. KAJIAN PUSTAKA
1.
Pengertian Aplikasi Instrumentasi
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:315)
Aplikasi instrumentasi merupakan kegiatan
pendukung layanan bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang klien, keterangan tentang lingkungan yang lebih luas,
pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrumen baik dengan tes
maupun non tes. Dikenal dengan istilah (P.1)
Sedangakan
yang ditulis Ifdil (dalam http://konselingindonesia.com)
menjelaskan bahwa aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui
pengukuran dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi
ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien
dalam bentuk layanan konseling.
Penyelenggaraan aplikasi instrumentasi
adalah untuk mengungkapkan dan mengumpulkan berbagai data dan keterangan yang
diperlukan dalam bimbingan dan konseling dimanfaatkan sejumlah instrumen baik
test maupun non test, unuk mengngkap kondisi pribadi. Aplikasi instrumentasi digunakan dan
mendukung penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung
mulai dari perencanaan program, penetapan inidividu, menetapkan materi layanan,
sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program.
2.
Materi
Aplikasi Instrumentasi Bimbingan Konseling
Materi
aplikasi ini terdiri dari empat
bidang bimbingan yaitu aplikasi instrumentasi untuk bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, serta aplikasi bimbingan karir.
1) Aplikasi
instrumentasi dalam bidang pribadi meliputi kegiatan pengungkapan dan
pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan karakteristik dan kondisi
pribadi siswa, yaitu tentang :
a)
Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertakwa
terhadap tuhan YME
b)
Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan
dan perkembangan fisik dan psikis siswa yang terjadi pada diri siswa
c)
Pengenalan tentang kekuatan diri seperti tingkat
kecerdasan, bakat dan minat serta penyaluran dan pengembangannya
d)
Pengenalan tentang kelemahan diri dan upaya
penngulangannya
e)
Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan
diri
f)
Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat
2) Aplikasi
instrumentasui dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pengungkapan dan
pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan karakteristik dan kondisi
hubungan sosial siswa, yaitu tentang :
a)
Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan
menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan produktif
b)
Kemampuan bertingkah laku berhubungan sosial (di
rumah, sekolah dan masyarakat) dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan
nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku
c)
Hubungan dengan teman sebaya dirumah, sekolah
dan masyarakat
d)
Pemahaman pelaksanaan disiplin dan peraturan
sekolah
e)
Pengenalan dan mengemalkan pola hidup sederhana,
sehat dan berygotong royong
3) Aplikasi
Instrumentasi dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan pengungkapan dan
pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan kemampuan dan kegiatan belajar
siswa yaitu tentang :
a)
Tujuan belajar dan latihan
b)
Sikap dan kebiasaan belajar
c)
Kemampuan keterampilan teknis belajar
d)
Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih
secara efektif, efisien dan produktif
e)
Penguasaan materi pelajaran dan latihan /
keterampilan
f)
Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fiisik,
sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan sekitar
g)
Orientasi belajar di sekolah
4) Aplikasi
Instrumentasi dalam bimbingan karier meliputi kegiatan pengunngkapan dan
pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan pilihan karier siswa, yaitu
tentang :
a)
Pilihan dan latihan keterampilan
b)
Orientasi dan informasi pekerjaan/karier, dunia
kerja dan upaya memperoleh penghasilan
c)
Orientasi dan informasi lembaga-lembaga
keterampilan sesuai dengan pilihan pekerjaan dan arah pengembangan karier
d)
Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi
sesuai dengan arah pengembangan karier
3.
Tujuan
Aplikasi Instrumentasi
Tujuan aplikasi instrumentasi bimbingan
dan konseling yaitu
dimaksudkan mengumpulkan data dan
keterangan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, keterangan
tentang lingkungan yang termasuk didalamnya (informasi pendidikan dan jabatan).
Pengumpulan data dan keterangn ini dilakukan dengan berbagai instrumen baik tes
maupun non test.
Tujuan dilaksanakannya aplikasi
Instrumentasi dilihat dari tujuan umum
dan tujuan khusus, yaitu:
1)
Umum
Diperolehnya data hasil
pengukuran terhadap kondisi tertentu klien.
2)
Khusus
Terkait dengan fungsi-fungsi konseling yang didominasi oleh
fungsi pemahaman. Dengan diperolehnya pemahaman, maka dapat diwujudkan fungsi
pencegahan dan pengentasan. Dilain sisi, maka akan diperoleh juga fungsi pengembangan
dan pemeliharaan.
4.
Instrumentasi
Teknik Tes dan Non Tes
a) Teknik
tes
Cronbach
(1984) mengatakan penggunaan test seperti yang dimaksudkan ini adalah untuk
memajukan pemahaman diri. Disamping itu ia menyebutkan penggunaan-penggunaan
lain test, yaitu untuk maksud-maksud klasifikasi, evaluasi dan modivikasi
program atau perlakuan, dan penyelidikan ilmiah.
Test
berguna untuk mengevaluasi bagaimana hasil suatu perlakuan yang diterapkan.
Dalam penyelidikan ilmiah banyak sekali digunakan test untuk memperoleh data
sahih dan andal mengenai variable-variabel yang diteliti hubungan – hubungannya.
b)
Teknik Non Tes
Beberapa teknik non-tes dalam
pengumpulan data:
1)
Observasi
Yaitu pengamatan
secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang sedang diteliti. “
pengamatan “ tidak sama dengan melihat, sebab melihat hanya dengan menggunakan
penglihatan (mata), sedang dalam istilah pengamatan terkandung makna bahwa
dalam melakukan pemahaman terhadap subjek yang diamati dilakukan dengan
menggunakan panca indra.
2)
DCM (Daftar Cek Masalah)
DCM adalah daftar
yang berisi sejumlah kemungkinan masalah yang pernah atau sedang dihadapi oleh
individu atau sekelompok individu. DCM berfungsi untuk:
a. Membantu
individu menyatakan masalah yang pernah atau sedang dihadapi
b. Mensistematisasi
masalah yang dihadapi individu atau kelompok
c. Memudahkan
analisis dan pengambilan keputusan dalam penyusunan program bimbingan
d. Memberi
kemudahan bagi konselor dalam menetapkan individu-individu yang perlu mendaat
perhatian khusus
3)
Interview/Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara Tanya jawab lisan yang dilakukannya secara sistematis guna
mencapai tujuan penelitian. Pada umumnya interview dilakukan oleh dua orang
atau lebih, satu pihak sebagai pencari data (interviewer) pihak yang lain
sebagai sumber data (interviewee) dengan memanfaatkan saluran-saluran
komunikasi secara wajar dan lancar.
4)
Angket dan Skala Psikologi
Angket yaitu sejumlah pernyataan atau
pertanyaan tertulis tentang data factual atau opini yang berkaitan dengan diri
responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab
oleh responden. Sedangkan
skala psikologi sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis
tentang konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian
individu seperti: tendensi agresivitas, kecemasan, persepsi dan motivasi.
5)
Sosiometri
Yaitu teknik untuk
memetakan relasi daya tarik dan daya tolak antar anggota dalam suatu kelompok.
Sosiometri untuk mengumpulkan data tentang dinamika keompok dan mengetahui
popularitas seseorang terhadap teman sekelompoknya, baik dalam pekerjaan,
sekolah maupun teman bermain.
5.
Komponen Aplikasi Instrumentasi
a)
Instrument
Yang perlu diperhatikan adalah: (1) materi yang hendak diungkapkan, (2) bentuk
instrument yang hendak digunakan.
b)
Responden
Adalah orang yang mengerjakan instrument baik tes
maupun non-tes melalui pengadministrasi yang diselenggarakan oleh Konselor.
c)
Pengguna instrument
Konselor sebagai pengguna hasil instrument digunakan dalam
melaksanakan layanan konseling. Untuk tes psikologis Konselor dapat bekerjasama
dengan psikolog (kolaborasi professional).
6.
Operasionalisasi
Aplikasi Instrumentasi
Operasionalisasi dari aplikasi instrumentasi ini
meliputi 7 tahap, antara lain:
a)
Perencanaan
Menetapkan objek yang akan diukur,
menetapkan subjek, menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur,
menetapkan fasilitas, menyiapkan kelengkapan administrative.
b)
Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi
instrumentasi, mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi,
mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah penggunaan hasil
intrumen.
c)
Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur,
melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi.
d)
Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar
analisis, melakukan asanalisis dan menafsirkan hasil analisis.
e)
Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi
instrumentasi, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan
tindak lanjut.
f)
Pelaporan
Menyusun laporan aplikasi
instrumentasi, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
F. METODE PENELITIAN
1.
Variabel
Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 97) variable
adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variable, yaitu pelaksanaan aplikasi
instrumentasi.
2.
Jenis Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode diskriptif survei dimana penelitian survey sendiri adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisoner
sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian
deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan
Furchan (2004) bahwa (1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu
fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan
obyektivitas, dan dilakukan secara cermat. (2) tidak adanya perlakuan yang
diberikan atau dikendalikan, dan (3) tidak adanya uji hipotesis.
3.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2005:55). Sedangkan Sutrisno Hadi (2004:71) bahwa populasi
merupakan semua individu untuk siapa kenyataan – kenyataan yang diperoleh dari
sampel itu hendak digeneralisasikan.
Dalam penelitian ini populasinya adalah
sejumlah konselor di SMP se-Kota
Semarang yang setidaknya
memiliki ciri-ciri/sifat khas yang sama.
4.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2005:58). Dengan kata lain sampel adalah
sebagian objek penelitian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap
mewakili seluruh populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik simple random sampling pada pada populasi dari penelitian.
G.
Metode Pengumpulan Data
Menurut
Suharsimi Arikunto (2002: 151) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data
merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk memperoleh data – data yang diinginkan
sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data
merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan
- kesimpulan yang ditarik akan salah pula Suharsimi Arikunto (2002: 152).
1. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal
dari kata dokumen yang artinya barang–barang tertulis (Suharsimi Arikunto,
2002: 151). Metode dokumentasi merupakan cara memperoleh data dengan jalan
menyelidiki benda – benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan,
notulen dan catatan harian. Dalam penelian ini, peneliti menggunakan metode
dokumen untuk memperoleh data tentang hasil laporan
kegiatan program pendukung aplikasi instrumentasi yang telah dilakukan
sebelumnya guna mengetahui bagaimanakah pelaksanaan dan kendala apa saja yang
dialami selama ini.
2. Metode wawancara
Wawancara yaitu suatu
teknik pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan baik langsung maupun
tidak langsung yang terarah pada tujuan tertentu. Hidayah (1998:32)
Dalam melaksanakan
kegiatan wawancara, dalam penelitian kali ini digunakan pedoman wawancara. Berikut ini merupakan kisi- kisi pengembangan instrument pelaksanaan aplikasi
instrumentasi yang mengacu pada
teori yang diambil.
H.
Validitas dan Reliabilitas
1.
Validitas
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan
valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur
secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2002 : 145 ). Teknik uji validitas instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Rumus validitas instrumen menggunakan uji validitas isi yaitu, dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2006:272). Secara teknik pengujian validitas isi
dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, dimana dalam kisi-kisi
nantinya terdapat variable yang akan diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan
nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari
indikator. Untuk lebih lanjut pengujian validitas butir-butir instrument
dilakukan dengan dikonsultasikan dengan ahli.
2.
Raliabilitas
Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dan dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik (Suharsimi Arikunto,
2002 : 154). Teknik uji yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas internal yaitu dengan cara
menganalisis data dari satu kali pengetesan.
I.
Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu cara yang
digunakan untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh kesimpulan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan
menggunakan rumus persentase:
P = n : N
x 100 %
Keterangan :
P = persentase
n = Skor nyata
N = Skor Ideal
Untuk pengorganisasian dan menganalisis data
kuantitatif sehingga dapat memberikan gambaran yang teratur tentang keadaan
suatu subjek peristiwa, maka data kuantitatif
dipresentasikan.
1 komentar:
kisi-kisi wawancaranya gimana ya mas ? bs dipostkan ?
terima kasih
Posting Komentar