Bimbingan dan konseling terbagi atas beberap jenis berdasarkan sudut pandang tertentu. Jenis bimbingan pada dasarnya terdiri atas tiga jenis, yaitu berdasarkan banyaknya individu/siswa yang dibimbing pada waktu dan tempat tertentu. (bentuk bimbingan), berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan bimbingan dan konseling (sifat bimbingan), berdasarkan bidang tertentu dalam kehidupan siswa dan mahasiswa (ragam bimbingan).
1. Bentuk Bimbingan
Bentuk bimbimbingan lebih mengarah pada jumlah orang/individu yang diberikan bimbingan. Bimbingan terbagi menjadi dua, bimbingan individual dan bimbingan kelompok.
Bimbingan individual dilakukan bila siswa yang dibimbing satu orang dan disalurkan melalui bimbingan perorangan yang lebih mengarah pada kegiatan konseling individual. sedangkan b imbingan kelompok adalah bimbingan yang
diberikan kepada sekelompok siswa atau orang untuk memerikan informasi atau
penerangan tentang masalah-masalah yang tidak dibicarakan dalam pelajaran di
kelas atau dipertemuan formal yang menyangkut segi pembelajaran. Isi materi dapat
menyangkut soal pergaulan, cara belajar, adat kebiasaan, seksualitas, dll. Bimbingan
kelompok kecil biasanya dilakukan dengan cara berdiskusi untuk menyampaikan
suatu hal yang bersifat kebenaran.
2. Sifat Bimbingan
Pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai sejumlah sifat yang seharusnya atau sudah tentu harus dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Seperti yang dikemukakan oleh Nurihsan A. J. dan Sudianto A. (2004:13-14) mengenai 5 macam sifat Bimbingan dan Konseling berikut ini.
a. Pencegahan.
Bimbingan dan Konseling berusaha mencegah siswa dari berbagai masalah yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. Misalnya penerangan tentang narkoba, seks bebas,
kesehatan produksi, dll
b. Penyembuhan.
Bimbingan dan Konseling diusahakan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa.
c. Perbaikan.
Bimbingan dan Konseling hendaknya memperbaiki kondisi siswa dari permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat berkembang secara optimal.
d. Pemeliharaan.
Bimbingan dan Konseling bersifat memelihara kondisi individu yang sudah baik agar tetap baik. Misalnya mendampingi perkembangan pemikiran yang
ada ke arah positif, pendampingan perilaku agar tidak menyimpang, dll.
e. Pengembangan.
Bimbingan dan Konseling bersifat mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
3. Ragam Bimbingan
Ragam bimbingan menunjuk pada bidang kehidupan
tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam
pelayanan bimbingan; dengan kata lain, tentang apa yang diberikan. Ada 5 ragam
bimbingan, yaitu
a. Bimbingan belajar atau pendidikan (Educational Guidance)
Bimbingan ini adalah bimbingan dalam menemukan
cara belajar yang tepat untuk mengatasi kesukaran-kesukaran mengenai belajar
dan dalam memilih jenis atau jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa
(Winkel, W.S.). Sedangkan menurut Ruth Strong merumuskan bimbingan pendidikan
ialah bantuan yang diberikan kepada siswa agar siswa dapat memilih program yang
sesuai untuk dirinya dan mencari kemajuan melalui program yang dipilihnya.
Bimbingan pendidikan mempunyai kaitan langsung
dengan proses belajar mengajar, sehingga setiap pelayanan bimbingan harus
sesuai dengan proses pengajarannya seperti cara seleksi, penempatan, proses
belajar mengajar, evaluasi, input lingkungan, dsb.
Program bimbingan di bidang belajar akademik
akan memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1) Orientasi
kepada siswa dan mahasiswa baru tentang tujuan institusional, isi kurikulum
pengajaran, struktur organisasi sekolah, prosedur belajar yang tepat, dan
penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah bersangkutan.
2) Penyadaran
kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti
pelajaran di sekolah dan selama belajar di rumah secara individual atau secara
kelompok.
3) Bantuan dalam hal memilih program studi yang
sesuai, memilih beraneka kegiatan non akademik yang menunjang usaha belajar,
dan memilih program studi lanjutan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
4) Pengumpulan
data tentang siswa mengenai kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat,
serta cita-cita hidup; dan pengumpulan data tentang program studi di perguruan
tinggi yang tersedia dalam bentuk brosur, buku pedoman baru, kliping iklan di
surat kabar, dsb.
5) Bantuan
dalam hal mengatasi beraneka kesulitan belajar, seperti kurang mampu menyusun
dan menaati jadwal belajar di rumah, kurang siap menghadapi ujian dan ulangan,
kurang dapat berkonsentrasi, dsb.
6)
Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur
seluruh kegiatan belajar kelompok, supaya belajar efisien dan efektif.
b. Bimbingan
pekerjaan (Vocational Guidance)
Bimbingan ini
adalah proses bantuan terhadap seseorang sehingga orang tersebut mengerti dan
menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerjanya
serta mempertemukan keduanya, sehingga akhirnya dapat mempersiapkan diri dalam
memasuki bidang kera tertentu dan membina diri dalam bidang pekerjaan tersebut
(Simposium Bimbingan Jabatan). Sedangkan menurut Kurikulum 1984 merumuskan
bimbingan jabatan sebagai bimbingan karir yang berarti proses bantuan kepada
individu agar memperoleh pemahaman diri dan dunia kerja, agar ia mampu
mengarahkan diri ke suatu bidang kehidupan yang sesuai dan selaras dengan
dirinya dan masyarakat.
Bimbingan ini
dapat dilihat dari 2 pendekatan yaitu, pendekatan yang berpusat pada masalah
dan yang berpusat pada pengembangan. Pendekatan masalah memiliki 5 teknik,
yaitu
1) Penyembuhan (remidiation)
2) Penawaran
jabatan (career selling)
3) Kesadaran diri
terhadap karir (career self awareness)
4) Mencari
pekerjaan itu sendiri (job seeking)
5) Anti
diskriminasi
Teknik di atas
didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki masalah dalam memilih karir.
Kelima teknik itu dapat dipilih dan dipadukan sesuai dengan pertimbangan
kebutuhan konseling. Sedangkan pendekatan pengembangan berdasarkan pada sasaran
pengembangan karir di sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.
c. Bimbingan
pribadi dan sosial
Bimbingan ini
dikaitkan dengan pengembangan pribadi siswa dan hubungannya dengan orang lain.
Semakin dewasa individu semakin banyak masalah pribadi dan sosial yang mereka
hadapi. Bimbingan pribadi sosial mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Informasi
tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata
cara bergaul yang baik.
2. Penyadaran
akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin berkembang ke arah masyarakat
modern, antara lain apa ciri-ciri kehidupan modern, dan apa makna ilmu
pengetahuan serta teknologi bagi kehidupan manusia.
3. Pengaturan
diskusi kelompokmengenai kesulitan yang dialami oleh kebanyakan siswa dan
mahasiswa, misalnya menghadapi orang tua yang taraf pendididikannya lebih
rendah daripada anak-anaknya.
4. Pengumpulan
data yang relevan untuk mengenal kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat
kepribadian yang tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan
kesehatan.
d. Bimbingan
Keluarga
Bimbingan
keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada para individu sebagai
pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh
dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta berperan aktif dalam memcapai
kehidupan keluarga yang bahagia.
e. Bimbingan
dalam Menggunakan Waktu Senggang
Bimbingan ini
diberikan kepada individu-individu dalam hal bagaimana dalam menggunakan waktu
senggangnya, sehingga dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat/produktif, misalnya:
1. Membantu siswa
bagaimana merencanakan penggunaan waktu senggangnya.
2. Membantu siswa
bagaimana dalam menggunakan waktu libur secara efisien dan efektif.
3. Membantu siswa
dalam mengisi waktu-waktu kosong pada hari/jam sekolah.
Dari sumber
lain menjelaskan lebih padat mengenai ragam bimbingan dalam proses bimbingan
dan konseling (http://animenekoi.blogspot.com) yaitu:
1. Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi adalah bidang layanan yang dapat membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan bakat dan minat serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistic, serta mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
2. Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami diri, serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengenal, menumbuhkan, dan mengembangkan diri, sikap dan kemampuan belajar untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan berperan serta dalam kehidupan masyarakat.
4. Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengenal dan mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilan, memahami lingkungan pendidikan dan sector pekerjaan, serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap yang positif untuk mempersiapkan diri memilih dan mengambil keputusan karier.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar