A.
RESENSI
BUKU MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Judul : Manajemen Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Penulis : Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA, MM, Ph.D
Penerbit : Alvabeta Bandung
Cetakan : Agustus 2003
Tebal : 203 halaman
BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pengebangan
pendidikan pada umumnya, bimbingan dan konseling pada khususnya memerlukan
dukungan filsafat, kelimuan manajemen yang kuat dan relevan dengan visi dan
misi. Filsafat dan landasan tentang bimbingan dan konseling tela banyak ditulis
oleh para pakar bimbingan dan konseling. Namun sangat jarang sekali ditemukan
buku mengenai manajemen bimbingan dan konseling. Hadirnya tuisan tentang
manajemen bimbingan dan konseling di sekolah ini, yang diterapkan terutama pada
SD, SMP, SMA dan Prodi Bimbingan dan Konseling dapat bermanfaat dan bisa dijadikan bahan pemikiran dan
tindakan para pengelola bimbingan dan k0nseling, baik itu dalam kelembagaan
ataupun dalam lapangan. Buku ini sangat sederhana sehingga gampang dimengerti
oleh semua kalangan, dan bisa menjadi sebuah acuan atau bahan dalam mengelola Bimbingn dan Konseling di
sekolah.
B.
RESENSI
JURNAL MANAJEMEN SEKOLAH DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERUBAHAN
Judul : Manajemen sekolah dalam upaya mengantisipasi
perubahan
Penulis : Akhmad Sudrajat
Sumber :akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/26/manajemen-sekolah-dalam-upaya-mengantisipasi-perubahan/
TANTANGAN MANAJEMEN SEKOLAH
Dalam kehidupan modern sekarang ini,
pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan yang sangat cepat dan
kadang-kadang kehadirannya sulit diprediksikan, sehingga menuntut setiap
organisasi untuk dapat memiliki kemampuan antisipatif dan adaptif terhadap
berbagai kemungkinan sebagai konsekwensi dari adanya perubahan. Begitu pula
dengan sekolah, sebagai institusi yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan
akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan. Ketidakmampuan sekolah dalam
mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, lambat laun akan
dapat menimbulkan keterpurukan sekolah itu sendiri, dan habis ditelan oleh
perubahan.
Bentuk sikap antisipatif dan adaptif
ini dapat dilakukan melalui upaya untuk melaksanakan perbaikan secara
terus-menerus dalam proses manajemen. Jika kita mengacu pada konsep Total
Quality Manajemen, maka upaya perbaikan secara terus menerus dalam proses
manajemen di sekolah menjadi kebutuhan organisasi yang sangat mendasar.. Dengan
melalui kegiatan evaluasi dan riset ini akan diperoleh data yang akurat untuk
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkenaan
dengan usaha inovatif organisasi dan penyesuaiaian-penyesuaian terhadap
berbagai perubahan.
Adaptif merupakan sebuah budaya
dengan pendekatan yang bersifat siap menanggung resiko, percaya, dan proaktif
terhadap kehidupan individu. Para anggota secara aktif mendukung usaha satu
sama lain untuk mengidentifikasi semua masalah dan mengimplementasikan pemecahan
yang dapat berfungsi. Ada suatu rasa percaya (confidence) yang dimiliki
bersama. Para anggotanya percaya, tanpa rasa bimbang bahwa mereka dapat menata
olah secara efektif masalah baru dan peluang apa saja yang akan mereka temui.
Kegairahan yang menyebar luas, satu semangat untuk melakukan apa saja yang dia
hadapi untuk mencapai keberhasilan organisasi. Para anggota ini reseptif
terhadap perubahan dan inovasi. Rosabeth Kanter mengemukakan bahwa jenis budaya
ini menghargai dan mendorong kewiraswastaan, yang dapat membantu sebuah
organisasi beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, dengan memungkinkannya
mengidentifikasi dan mengeksploitasi peluang-peluang baru. (John P. Kotter dan
James L. Heskett: 17- 49). Dengan demikian, sikap antisipatif dan adaptif
terhadap perubahan seyogyanya menjadi bagian dari budaya organisasi di sekolah,
yang ditunjukkan dengan upaya melakukan berbagai perbaikan dalam proses
manajemen.
Dalam jurnal ini kita bisa
mengetahui bagaimana manajemen sekola menghadapi tantangan perubahan, ini juga
bisa menjadi bahan referensi untuk lebih detail dalam mempelajari manajemen
sekolah. Dijurnal ini juga disertakan pendapat-pendapat para ahli sehingga bisa
memperkuat argumen yang diberikan. Kekurangan dalam juranal ini adalah tidak dijelaskannya
tentang perubahan kultural dari kultur tradisional ke budaya mutu, yang
mencakup 4 fokus hanya dijelaskan dalam bentuk tabel sehingga orang akan
mengalami kesulitan dalam memahaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar