Translate

Selasa, 05 Juni 2012

PRODUK PERENCANAAN PENILAIAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui keberhasilan ataupun efektifitas suatu usaha perlu dilakukan penilaian. Penilaian ini dilakukan melalui kegiatan pengungkapan dan hasil pengungkapan itu dipakai untuk memperkirakan sejauh mana usaha tersebut mencapai tujuan yang diharapkan ataupun menimbulkan dampak tertentu terhadap objek yang menjadi focus usaha yang dimaksudkan itu.
Layanan bimbingan dan konseling, khususnya disekolah yang terlaksana melalui 9 jenis layanan perlu dinilai hasil – hasilnya. Dengan penilaian ini akan dapat diketahui apakah layanan bimbingan dan konseling tersebut efektif dan membawa dampak positif terhadap siswa – siswa yang memperoleh layanan.
Penilaian terhadap hasil – hasil layanan bimbingan dan konseling selain berguna untuk mengetahui efektifitas layanan bimbingan dan konseling, juga dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangan program – program disekolah. Lebih jauh, dengan diketahuinya keberhasilan layanan bimbingan dan konseling itu, maka akuntabilitas bimbingan dan konseling di sekolah akan semakin ditegakkan.

     B.     LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam pola 17 plus bimbingan dan konseling terdapat 9 Layanan Bimbingan dan konseling antara lain, layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan/penyaluran, layanan penguasaan konten layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Layanan yang diambil sebagai produk perencanaan penilaian layanan ini adalah layanan dengan format kelompok yaitu layanan konseling kelompok. Menurut Prayitno (1997:37) konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. konseling kelompok merupakan suatu layanan yang membantu peserta didk dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. (Sunawan, 2009:13). Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2002:49) layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konseling kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu individu untuk membahas dan mengentaskan permasalahan pribadinya melalui dinamika kelompok, di mana masalah yang dibahas adalah masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.
Tujuan konseling kelompok dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum konseling kelompok ini untuk pengembangan kemampuan sosialisasi, terutama kemampuan komunikasi. Sedangkan secara khusus, konseling kelompok unutk pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap (komunikasi verbal maupun non verbal), seperti: Berani mengemukakan pendapat, dapat bertenggang rasa dan menghormati orang lain, dan dapat mengembangkan bakat dan minat. Serta yang paling penting yaitu pengentasan masalah pribadi klien (anggota kelompok).
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan suatu proses kegiatan sistematis dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang berguna dilakukan dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

      C.    MODEL EVALUASI (PENILAIAN)
Model evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi layanan ini adalah model Decision Oriented Evaluation. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan suatu proses kegiatan sistematis dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang berguna dilakukan dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dalam model ini, evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa informasi-informasi yang akurat dan obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan program. Evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh stufflebeam merupakan salah satu contoh model evaluasi ini. Model CIPP merupakan salah satu model yang paling sering dipakai oleh evaluator. Model ini terdiri dari 4 komponen evaluasi sesuai dengan nama model itu sendiri yang merupakan singkatan dari Context, Input, Process dan Product.
1.    Evaluasi konteks (context evaluation)
Evaluasi konteks (context evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan menyediakan alasan-alasan (rationale) dalam penentuan tujuan Karenanya upaya yang dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan gambaran dan rincian terhadap lingkungan, kebutuhan serta tujuan (goal).
2.    Evaluasi input (input evaluation)
Evaluasi input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan sumberdaya yang tersedia dalam mencapai tujuan program.
3.    Evaluasi proses (process evaluation)
Evaluasi proses (process evaluation) diarahkan pada sejauh mana kegiatan yang direncanakan tersebut sudah dilaksanakan. Ketika sebuah program telah disetujui dan dimulai, maka dibutuhkanlah evaluasi proses dalam menyediakan umpan balik (feedback) bagi orang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program tersebut
4.    Evaluasi Produk (product evaluation)
Evaluasi Produk (product evaluation) merupakan bagian terakhir dari model CIPP. Evaluasi ini bertujuan mengukur dan menginterpretasikan capaian-capaian program. Evaluasi produk menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada input. Dalam proses ini, evaluasi produk menyediakan informasi apakah program itu akan dilanjutkan, dimodifikasi kembali atau bahkan akan dihentikan.

  D. MATRIKS DARI PRODUK PERENCANAAN PENILAIAN LAYANAN BK PER-KOMPONEN
a.      Evaluasi input
No
Unsur – unsur yang dinilai
Kriteria harus terlaksana
1
Pembentukan kelompok
2
Penyusunan jadwal kegiatan
3
Penetapan fasilitas layanan
4
Penyiapan kelengkapan administrasi dalam pelaksanann konseling kelompok

b.      Evaluasi proses
No
Unsur – unsur yang dinilai
Kriteria harus terlaksana
1
Keterlaksanaan Pengkomunikasian rencana layanan Kkp
2
Pengkoordiniran kegiatan layanan Kkp
3
Penyelenggaraan layanan konseling kelompok melalui tahap pelaksanaan (pembentukan, peralihan, kegiatan, pengakhiran)
4
Minat dan respon serta keaktifan anggota kelompok selama pelaksanaan layanan konseling kelompok berlangsung

c.       Evaluasi produk
No
Unsur – unsur yang dinilai
Kriteria harus terlaksana
1
Pengukuran dan pengintepretasikan capaian
2
Penyediaan informasi lanjutan

       E.     TABEL PRODUK PERENCANAAN PENILAIAN LAYANAN BK KESELURUHAN
Layanan
Model Evaluasi CIPP
Sasaran/unsur Penilaian
Konseling Kelompok
Conteks
Tujuan
Input
Pembentukan kelompok
Penyusunan jadwal kegiatan
Penetapan fasilitas layanan
Penyiapan kelengkapan administrasi dalam pelaksanann konseling kelompok
Proses
Keterlaksanaan Pengkomunikasian rencana layanan Kkp
Pengkoordiniran kegiatan layanan Kkp
Penyelenggaraan layanan konseling kelompok melalui tahap pelaksanaan (pembentukan, peralihan, kegiatan, pengakhiran)
Minat dan respon serta keaktifan anggota kelompok selama pelaksanaan layanan konseling kelompok berlangsung
Produk
Pengukuran dan pengintepretasikan capaian
Penyediaan informasi lanjutan

Daftar Pustaka
Dewa Ketut Sukardi. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Djunaidi Lababa. 2008. Evaluasi Program : Sebuah Pengantar. Tersedia dalam http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/evaluasi-program-sebuah-pengantar.html Diunduh 10 Maret 2011.
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok : Dasar & Profil. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rika Dwi Kurniasih.  2009. Evaluasi. Tersedia dalam http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:P8JGemQ1QVQJ:images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-81/Rika%2520Eva.doc?nmid%3D148657139+pengertian+evaluasi&hl=id&gl=id Diunduh 10 maret 2011.
Sunawan. 2009. Handout Bimbingan Konseling Belajar. Semarang : FIP Universitas Negeri Semarang.

Tidak ada komentar: