A. MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk
mengetahui keberhasilan ataupun efektifitas suatu usaha perlu dilakukan
penilaian. Penilaian ini dilakukan melalui kegiatan pengungkapan dan hasil
pengungkapan itu dipakai untuk memperkirakan sejauh mana usaha tersebut
mencapai tujuan yang diharapkan ataupun menimbulkan dampak tertentu terhadap
objek yang menjadi focus usaha yang dimaksudkan itu.
Layanan
bimbingan dan konseling, khususnya disekolah yang terlaksana melalui 9 jenis
layanan perlu dinilai hasil – hasilnya. Dengan penilaian ini akan dapat
diketahui apakah layanan bimbingan dan konseling tersebut efektif dan membawa
dampak positif terhadap siswa – siswa yang memperoleh layanan.
Penilaian
terhadap hasil – hasil layanan bimbingan dan konseling selain berguna untuk
mengetahui efektifitas layanan bimbingan dan konseling, juga dapat dipergunakan
sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangan program – program disekolah. Lebih
jauh, dengan diketahuinya keberhasilan layanan bimbingan dan konseling itu,
maka akuntabilitas bimbingan dan konseling di sekolah akan semakin ditegakkan.
B. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Dalam
pola 17 plus bimbingan dan konseling terdapat 9 Layanan Bimbingan dan konseling antara lain, layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan/penyaluran, layanan penguasaan konten layanan konseling
perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Layanan yang diambil sebagai produk
perencanaan penilaian layanan ini adalah layanan dengan format kelompok yaitu layanan
konseling kelompok. Menurut Prayitno (1997:37) konseling kelompok yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok; masalah yang dibahas itu adalah masalah-masalah
pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok. konseling kelompok
merupakan suatu layanan yang membantu peserta didk dalam pembahasan dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. (Sunawan, 2009:13).
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2002:49) layanan konseling kelompok yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok.
Berdasarkan
definisi dari beberapa ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konseling
kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu individu untuk
membahas dan mengentaskan permasalahan pribadinya melalui dinamika kelompok, di
mana masalah yang dibahas adalah masalah pribadi dari masing-masing anggota
kelompok.
Tujuan
konseling kelompok dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum konseling kelompok ini untuk pengembangan kemampuan sosialisasi,
terutama kemampuan komunikasi. Sedangkan secara khusus, konseling kelompok
unutk pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap (komunikasi
verbal maupun non verbal), seperti: Berani mengemukakan pendapat, dapat
bertenggang rasa dan menghormati orang lain, dan dapat mengembangkan bakat dan
minat. Serta yang paling penting yaitu pengentasan masalah pribadi klien
(anggota kelompok).
Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan
suatu proses kegiatan sistematis dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang berguna dilakukan
dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.
C. MODEL EVALUASI (PENILAIAN)
Model
evaluasi yang akan digunakan untuk mengevaluasi layanan ini adalah model Decision
Oriented Evaluation. Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan memerlukan suatu evaluasi, evaluasi merupakan
suatu proses kegiatan sistematis dalam mengumpulkan data-data atau informasi yang berguna
dilakukan dalam rangka untuk untuk menentukan alternatif yang tepat dalam
mengambil keputusan. Dalam
model ini, evaluasi harus dapat memberikan landasan berupa informasi-informasi
yang akurat dan obyektif bagi pengambil kebijakan untuk memutuskan sesuatu yang
berhubungan dengan program. Evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh stufflebeam
merupakan salah satu contoh model evaluasi ini. Model CIPP merupakan salah satu
model yang paling sering dipakai oleh evaluator. Model ini terdiri dari 4
komponen evaluasi sesuai dengan nama model itu sendiri yang merupakan singkatan
dari Context, Input, Process dan Product.
1. Evaluasi konteks (context evaluation)
Evaluasi
konteks (context evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan
menyediakan alasan-alasan (rationale) dalam penentuan tujuan Karenanya upaya
yang dilakukan evaluator dalam evaluasi konteks ini adalah memberikan gambaran
dan rincian terhadap lingkungan, kebutuhan serta tujuan (goal).
2. Evaluasi input (input evaluation)
Evaluasi
input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan
informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan sumberdaya yang tersedia dalam
mencapai tujuan program.
3. Evaluasi proses (process evaluation)
Evaluasi
proses (process evaluation) diarahkan pada sejauh mana kegiatan yang
direncanakan tersebut sudah dilaksanakan. Ketika sebuah program telah disetujui
dan dimulai, maka dibutuhkanlah evaluasi proses dalam menyediakan umpan balik
(feedback) bagi orang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program tersebut
4. Evaluasi Produk (product evaluation)
Evaluasi
Produk (product evaluation) merupakan bagian terakhir dari model CIPP. Evaluasi
ini bertujuan mengukur dan menginterpretasikan capaian-capaian program.
Evaluasi produk menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada input. Dalam
proses ini, evaluasi produk menyediakan informasi apakah program itu akan
dilanjutkan, dimodifikasi kembali atau bahkan akan dihentikan.
D. MATRIKS DARI PRODUK PERENCANAAN
PENILAIAN LAYANAN BK PER-KOMPONEN
a.
Evaluasi
input
No
|
Unsur – unsur yang dinilai
|
Kriteria harus terlaksana
|
1
|
Pembentukan
kelompok
|
√
|
2
|
Penyusunan
jadwal kegiatan
|
√
|
3
|
Penetapan
fasilitas layanan
|
√
|
4
|
Penyiapan
kelengkapan administrasi dalam pelaksanann konseling kelompok
|
√
|
b.
Evaluasi
proses
No
|
Unsur – unsur yang dinilai
|
Kriteria harus terlaksana
|
1
|
Keterlaksanaan Pengkomunikasian rencana
layanan Kkp
|
√
|
2
|
Pengkoordiniran
kegiatan layanan Kkp
|
√
|
3
|
Penyelenggaraan
layanan konseling kelompok melalui tahap pelaksanaan (pembentukan, peralihan,
kegiatan, pengakhiran)
|
√
|
4
|
Minat dan respon serta keaktifan anggota
kelompok selama pelaksanaan layanan konseling kelompok berlangsung
|
√
|
c.
Evaluasi
produk
No
|
Unsur – unsur yang dinilai
|
Kriteria harus terlaksana
|
1
|
Pengukuran
dan pengintepretasikan capaian
|
√
|
2
|
Penyediaan
informasi lanjutan
|
√
|
E.
TABEL PRODUK
PERENCANAAN PENILAIAN LAYANAN BK
KESELURUHAN
Layanan
|
Model Evaluasi CIPP
|
Sasaran/unsur Penilaian
|
Konseling
Kelompok
|
Conteks
|
Tujuan
|
Input
|
Pembentukan
kelompok
|
|
Penyusunan
jadwal kegiatan
|
||
Penetapan
fasilitas layanan
|
||
Penyiapan
kelengkapan administrasi dalam pelaksanann konseling kelompok
|
||
Proses
|
Keterlaksanaan Pengkomunikasian
rencana layanan Kkp
|
|
Pengkoordiniran kegiatan layanan Kkp
|
||
Penyelenggaraan
layanan konseling kelompok melalui tahap pelaksanaan (pembentukan, peralihan,
kegiatan, pengakhiran)
|
||
Minat dan respon serta
keaktifan anggota kelompok selama pelaksanaan layanan konseling kelompok
berlangsung
|
||
Produk
|
Pengukuran dan pengintepretasikan
capaian
|
|
Penyediaan informasi lanjutan
|
Daftar
Pustaka
Dewa
Ketut Sukardi. 2002. Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Djunaidi Lababa. 2008. Evaluasi Program : Sebuah Pengantar. Tersedia dalam http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/evaluasi-program-sebuah-pengantar.html Diunduh 10 Maret 2011.
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok : Dasar & Profil. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Evaluasi. Tersedia dalam http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:P8JGemQ1QVQJ:images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-81/Rika%2520Eva.doc?nmid%3D148657139+pengertian+evaluasi&hl=id&gl=id Diunduh 10 maret 2011.
Sunawan. 2009. Handout Bimbingan Konseling Belajar. Semarang : FIP Universitas Negeri Semarang.
Djunaidi Lababa. 2008. Evaluasi Program : Sebuah Pengantar. Tersedia dalam http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/evaluasi-program-sebuah-pengantar.html Diunduh 10 Maret 2011.
Prayitno, 1995. Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok : Dasar & Profil. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rika Dwi Kurniasih. 2009. Evaluasi. Tersedia dalam http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:P8JGemQ1QVQJ:images.rikania09.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SUdfiwoKCF8AADuyo-81/Rika%2520Eva.doc?nmid%3D148657139+pengertian+evaluasi&hl=id&gl=id Diunduh 10 maret 2011.
Sunawan. 2009. Handout Bimbingan Konseling Belajar. Semarang : FIP Universitas Negeri Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar